Langsung ke konten utama

Sang Tua Yang Bernyali

Belajar dari yang lebih tua. Jadi, apa yang kalian pelajari dari orang yang lebih tua?, Kalau saya tentang 'nyali dan keberanian'.

Nama oma ini adalah oma Rabu (75), ia salah satu korban selamat sewaktu gempa mengguncang Sulteng, Palu 7.5 magnitudo, pada 28 September 2018.

Pada saat itu, waktu gempa berlangsung ia sedang duduk didalam rumahnya seorang diri, seketika gempa datang beliau belum sempat melarikan diri keluar rumah dan kena reruntuhan tembok tepat di punggungnya.

Saya berusaha keluar, ucap beliau. Kata beliau memancing rasa penasaran saya, dan berlanjut pertanyaan saya padanya 'bagaimana bisa keluar dengan kondisi seperti itu?' Sambil duduk dan menarik-narik kaki (alias ngesot) saya mencari celah untuk bisa keluar dan tekad bahwa saya tak mau mati di dalam rumah ini, jawab beliau penuh ekspresi sedih campur bahagia.

Percakapan ini membuat saya berhenti berpikir dalam beberapa saat. Mencoba membayangkan situasi ketika ia sedang berusaha keluar dan melawan rasa takut itu. Ini dia sang tua yang bernyali, pikir saya.

Rasa kagum dan penasaran saya masih berlanjut, kembali saya tanyai dia, apa oma tidak takut?, Tidak, jawabnya. Saya percaya saja bahwa hidup sudah ada yang atur, jadi saya berusaha keluar karena saya juga tidak mau mati didalam situ, dan saat itu saya ingat anak-anak dan cucu-cucu saya, jawab beliau tuntas.

Jawaban ini adalah penutup dari segala pembicaraan dan rasa penasaran serta kekaguman saya. Sebuah nyali dan keberanian yang tak kenal usia dan tenaga. Walau saat bertemu kondisinya tak bisa berjalan karena kejadian ini.

Terima kasih Oma Rabu, karena kau sudah memilih untuk tidak menyerah saat itu dan pasrah akan keadaan. Sang tua yang bernyali, Oma Rabu.

Oma Rabu (75), sedang duduk di dalam tempat pengungsian
Yang hanya terbuat dari papan dan cukup untuk sebagai tempat beristirahat
Bagi beliau dan keluarganya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Daftar Objek Wisata Pulau Siau yang Popular

Pulau Siau adalah Pulau yang terletak di Kab.Siau Tagulandang Biaro (SITARO), Provinsi Sulawesi Utara. Bicara soal transportasi untuk menuju Pulau Siau sendiri saat ini kita hanya dapat menggunakan transportasi laut yaitu dengan Kapal Laut, karena untuk bandara udara sendiri di Pulau Siau sedang dalam tahap pembangunan. Dan untuk kapal laut menuju Pulau Siau kita bisa naik kapal cepat yang hanya membutuhkan waktu sekitar 3-4 jam atau menggunakan kapal malam yang membutuhkan waktu selama 6-8 jam, dengan harga tiket yang tentunya pasti berbeda.  Pulau ini sedang menjadi trend bukan hanya dalam negeri saja tapi di luar negeri juga karena bisa kita lihat sudah banyak wisatawan lokal maupun wisatawan asing yang datang ke pulau ini. Tidak hanya menikmati pantai-pantai yang indah tapi para wisatawan ini juga mendapat kesempatan untuk menguji keberanian mereka dengan mendaki gunung Karangetang yang terkenal dengan gunung yang paling aktiv, selain itu para wisatawan juga dapat belajar sedi

"Dua Pantai yang Indah Di Pulau Manupitaeng"

M asih belum habis bahas tentang wisata yang ada di Pulau Siau.  kali ini saya akan membahas tentang salah satu  wisata yang gak kalah bagusnya dengan yang lainnya yaitu Pulau Manupitaeng,Pulau ini sedang jadi trend sekarang nih guys karena keindahan 2 pantai yang dimilikinya, pantai di sebelah kiri dinamakan pantai manupitaeng dan disebelah kanan di namakan pantai masare. Tidak hanya memiliki pantai yang bagus Pantai Masare Pulau Manupitaeng Pulau Manupitaeng Tapi pulau ini juga memiliki tempat buat snorkeling yang nice juga loh.. oh yeah di pulau ini gak ada penduduknya hanya ada 2 org suami istri yang sudah lansia ditugaskan untuk menjadi tukang jaga, karena pulau ini sendiri sudah ada pemiliknya loh,,(beruntung banget dia punya pulau secantik ini). untuk bisa sampai di Pulau Manupitaeng sendiri nih guys kita harus menggunakan speed boat, budget buat speed boat sendiri untuk yang kecil kapasitas 5-6 org berkisar antara 800-750 ribu untuk yang kapsitas lebih b

Cerita Yang Membosankan Untuk Sih Jomblo

Saya dan Anie memutuskan untuk menginap dirumah teman saya Erina untuk satu malam saja karena besok Anie sudah akan balik lagi ke KL. Tiba dirumah teman saya pada malam itu, kami disambut dengan hangat dan ramah oleh keluarga disini sehingga membuat saya sebenarnya merasa bagaikan pulang ke rumah sendiri. Erina memanggil kami masuk dan ia langsung mengajak Anie bercerita banyak hal saat itu. Mereka banyak bercerita dan berbagi banyak hal. Tapi, suasana ngobrol yang tadinya menurut saya asik tiba-tiba semakin tidak terkendali dan menjadi boring. Cerita Erina dan Anie sudah mulai banyak mengangkat tentang relationship with someone specia l. Saya rasa memang cerita mereka menarik apalagi Anie, ia sepertinya senang sekali membagikan kisah cintanya dengan pacarnya yang dahulu. Ia bercerita tentang bagaimana ia merasakan sakitnya dikhianati oleh mantannya yang kini ia sebut buaya darat dan cerita bagaimana ia menjalin hubungan dengan seorang pria bule. Mereka kelihatan terlihat connected